Berita Pasti – Nvidia resmi mencatatkan sejarah pada Rabu, 9 Juli 2025, dengan menjadi perusahaan publik pertama yang berhasil menembus kapitalisasi pasar sebesar 4 triliun dolar Amerika Serikat. Saham perusahaan chip ini naik hingga 2,5 persen, menyentuh rekor tertinggi di angka 164 dolar per lembar. Kenaikan tersebut didorong oleh optimisme investor terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI), yang semakin menjadi tulang punggung transformasi digital global.
Tumbuh Cepat Kalahkan Apple dan Microsoft
Sejak pertama kali melewati kapitalisasi 1 triliun dolar pada pertengahan 2023, Nvidia mencatatkan pertumbuhan luar biasa hingga mencapai empat kali lipat hanya dalam kurun waktu dua tahun. Perusahaan ini bahkan berhasil menyalip Apple dan Microsoft dalam hal kecepatan akumulasi nilai pasar.
Saat ini, Microsoft berada di posisi kedua dengan nilai kapitalisasi sekitar 3,75 triliun dolar. Pemulihan harga saham Nvidia juga tergolong tajam setelah sempat menurun akibat gejolak geopolitik dan kekhawatiran terkait tarif perdagangan internasional.
Pemimpin Baru di S&P 500
Nvidia kini menjadi komponen terbesar dalam indeks S&P 500, dengan bobot saham sekitar 7,3 persen. Pada kuartal pertama tahun 2025, perusahaan melaporkan pendapatan sebesar 44,1 miliar dolar, meningkat 69 persen dari periode yang sama tahun lalu. Laba bersih per saham mencapai 81 sen, dengan proyeksi pendapatan kuartal kedua diperkirakan menembus 45 miliar dolar.
Lebih Besar dari Pasar Saham Inggris
Nilai pasar Nvidia kini melampaui total kapitalisasi gabungan semua perusahaan publik di Kanada dan Meksiko. Bahkan, nilainya lebih tinggi daripada total pasar saham di Inggris. Sepanjang tahun 2025 saja, saham Nvidia telah naik lebih dari 22 persen, mengungguli indeks semikonduktor utama yang hanya naik sekitar 15 persen.
Analis: Waspadai Risiko Gelembung
Nvidia mencapai tonggak sejarah kapitalisasi pasar sebesar 4 triliun dolar pada 9 Juli 2025, mencerminkan dominasi perusahaan dalam ekosistem AI.
Kinerja saham yang kuat dan fundamental keuangan yang solid mendukung posisi ini, namun lonjakan cepat tersebut juga menimbulkan risiko koreksi di masa depan.
Meski pertumbuhan Nvidia mencengangkan, sejumlah analis mengingatkan potensi koreksi pasar jika terjadi euforia berlebihan. Fenomena lonjakan saham seperti ini pernah dialami Cisco saat gelembung dot-com, yang kemudian berujung penurunan tajam. Namun, hingga kini, prospek jangka pendek Nvidia tetap positif karena kebutuhan akan chip AI dan infrastruktur pusat data masih sangat tinggi.