Harga Batu Bara Amblas Dua Hari Beruntun, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

Harga Batu Bara Amblas Dua Hari Beruntun, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

Berita Pasti – Harga batu bara global kembali merosot dalam dua hari terakhir, mencerminkan tekanan signifikan dari sisi pasokan. Berdasarkan data ICE Newcastle, harga batu bara termal untuk pengiriman Agustus 2025 turun sekitar 2,7% selama dua sesi perdagangan berturut-turut. Penurunan ini menjadi sorotan pasar komoditas energi karena terjadi di tengah proyeksi kebutuhan listrik yang cenderung stabil.

Produksi China Naik Tajam

produksi batu bara dari China naik sebesar 5% secara tahunan pada bulan Juni 2025.

Penyebab utama dari penurunan harga ini adalah lonjakan produksi batu bara dari China. Data resmi menunjukkan bahwa produksi batu bara China naik sebesar 5% secara tahunan pada bulan Juni 2025. Pemerintah China terus mendorong peningkatan pasokan domestik untuk memastikan stabilitas energi nasional, terutama menjelang musim panas dan antisipasi krisis energi seperti beberapa tahun terakhir.

Dengan pasokan yang melimpah, perusahaan pembangkit listrik di China cenderung mengandalkan produksi dalam negeri, mengurangi kebutuhan impor dari negara seperti Indonesia dan Australia. Penurunan aktivitas impor ini turut memberikan tekanan pada harga batu bara di pasar global.

Pasar Hadapi Tekanan Pasokan Berlebih

Selain dari China, negara eksportir utama seperti Australia dan Indonesia juga terus meningkatkan kapasitas ekspor untuk mengejar target tahunan. Kelebihan pasokan di pasar spot membuat harga terus terkoreksi, meskipun permintaan dari negara-negara Asia Selatan dan Eropa masih cukup stabil.

Respons Pasar Energi Global

Pelaku pasar juga mulai mengantisipasi penyesuaian harga kontrak jangka menengah jika tren penurunan ini berlanjut. Para analis memperkirakan bahwa harga batu bara bisa tetap berada dalam tekanan apabila produksi China tetap agresif dan tidak terjadi gangguan pasokan dari negara-negara eksportir utama.

Secara keseluruhan, tren ini menunjukkan bahwa sentimen pasar kini lebih sensitif terhadap faktor pasokan ketimbang permintaan. Para pelaku industri dan investor komoditas kini mencermati kebijakan ekspor-impor China dalam beberapa pekan ke depan sebagai indikator utama arah harga batu bara global.

Baca Juga : Berita Liga Italia musim 2025/2026

More From Author

AC Milan Kembali Datangkan Pemain Tua, Bisakah Mengikuti Jejak Ibrahimović?

AC Milan Kembali Datangkan Pemain Tua, Bisakah Mengikuti Jejak Ibrahimović?

Gunung Marapi Kembali Meletus, Warga Dihimbau Siaga

Gunung Marapi Kembali Meletus, Warga Dihimbau Siaga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *